Sunday, April 1, 2018

SAHUT MARA BAGIAN II

Mata Pena: arkam

Sahut Mara (nama kebetulan) dalam cerita ini, Sahut Mara mengambil kunci dan membuka kembali pintu memori masa lalu sebagai arah penunjuk jalan untuk masuk mengali apa sumber pemicu utama A3 (Ayamaru, Aitinyo, Aifat) menjadi postingan di berbagai media lokal maupun nasional.

Raport A3 (Ayamaru, Aitinyo, Aifat) sebelum diregistrasi dalam tata administrasi Indonesia berjalan biasa saja bahkan selimut pembungkus dan pelindung rumah "Anu Betha Tubat" yang diberikan tete manis, pada masa itu dirawat dengan baik oleh tete dan nene Sahut Mara. 

Munculnya wabah penyakit yang dihasilkan virus buatan manusia mulai merembes masuk di saat diberikan sekat sebagai daerah otonomi yang tercatat dalam lembaran negara dengan nama Maybrat.

Dalam perjalanan pemerintahan terjadi perubahan cuaca yang membuat trubulensi kecil sampai sedang selama perjalanan sampai tahun ini, trubulensi terjadi karena ada tabrakan atau pertemuan anggin antara pendiri dan penikmat.

Sahut Mara dan keluarga, hanya duduk menyaksikan keluarga mereka hilangkan rasa malu menjadi postingan media lokal dan nasional serta media sosial, hanya untuk mengejar status sosial dengan mengorbankan keutuhan rumah "Anu Betha Tubat" yang telah dibangun dan dipelihara puluhan tahun oleh tete dan nene Sahut Mara itu.

Dengan menghilangkan rasa malu, mereka membangun kelompok kepentingan sendiri yang sudah tidak berbasis satu hati, satu pikiran untuk membangun masa depan A3 (Ayamaru, Aitinyo, Aifat), namum mereka sendiri  membangun dan mengembangkan takaran yang menghasilkan rasa kelompok kepentingan untuk membangun garis nasibnya sendiri dengan mengorbankan rumah "Anu Betha Tubat".   

No comments:

Post a Comment

MENCARI MAYBRAT

TERSENYUM

Tahun ini awan terlihat gelap dipandang memakai kacamata jiwa, tahun penuh kecemasan, keraguan, kembimbangan, kepedihan yang datang dan per...