SORONG AWAL JANUARI 2018. Kumbang plastik hitam, mulai bertebaran
membuat formasi di negeri yang dulu ada minyaknya (sorong) mengambil
sari bunga di pekarangan rumah dengan tak pernah merasa maluh sama
pemilik lahan.
Aku kaget ketika melihat pergerakan yang sudah
semakin tidak beraturan dilakukan si kumbang plastik hitam itu. Aku mera
sedih ketika melihat realitas sosial itu dengan membuka kembali
berbagai catatan tentang Sorong yang disampaikan para pakar dengan
berbagai analisisnya bertabrakan arus dengan kondisi saat ini.
Aku terus berjalan untuk mencari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang
digerakan ekonomi lokal orang Papua Asli Moi dan Orang Papua Bukan Moi
dengan komoditi yang berbasis nilai hidup (pisang, kasbi, petatas, sayur
kangkung, sayur hutan, hasil buruang di hutan, dan hasil tangkapan di
kali serta nilai hidup yang lain).
Aku terus melangkah mencari
sumber-sumber pertumbuhan ekonomi lokal Orang Papua Asli Moi dan Papua
Bukan Moi itu, untuk bisa memberi simpulan kecil bahwa proteksi ekonomi
harus di lakukan ataukah tetap pada ekonomi berkeadilan.
Puluhan
kilo Aku lewati sebut saja tampa garam sampai pelapuhan konteiner semua
potret dilahap habis sampai melintas sedikit di wilayah Aimas yang dulu
konon katanya lumbung padi untuk sua sembada beras itu hari ini yang
terlihat bukan padi yang ditanami melainkan pohon-pohon tembok yang
tumbuh subur.
Mengeliatnya kota ini mulai menganggu anak asli
papua moi dan papua bukan moi pada sektor ekonomi, pertumbuhan ruko
semakin liar memberikan pejelaskan bahwa pemain utama pada bisnis ini
adalah pemilik modal.
Dalam perjalanan merangkaikan cerita kota
sorong yang sudah mulai semakin kabur karena buku yang Anda baca dengan
buku yang saya baca tahun terbitnya tidak sama ataukah kaca mata Anda
dengan kaca mata saya beda pada ples minernya.
Aroma malam mulai
tercium ketika matahari di jemput malam di atas langit raja ampat....aku
melangkah dan terus melangkah menikmati indahnya malam di satu taman
yang diabadikan dalam lagu Insos Raja Ampat & Bunga Cenderawasih
yaitu Taman Deo Sorong.
Dalam menambah refrence tentang kota ini, aku harus mendalami kehidupan malam dengan mampir sebentar di taman deo mengisi bahan bakar dan melanjutkan perjalanan melihat pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang digerakan oleh orang asli papua moi dan papua bukan moi pada malam hari hampir juga di pastikan bahwa ekonomi kota ini semuanya digerakan oleh kawan-kawan dari luar Papua sebagai pemilik modal.