Berbicara Papua, kita selalu dan selalu menyoroti empat aspek yaitu
pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur. Berbagai kebijakan
sudah dilaksanakan secara optimal, namun masih ada saja soal yang belum
terjawab dengan benar atau sengaja dilupakan untuk dilanjutkan tahun-tahun
mendatang.
Sementara berbagai praktisi dan pengamat serta akademisi juga memberikan
pendapat mereka tentang empat aspek utama yang di kejar pemerintah pusat yaitu
pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur perkembangan belum menunjukan
atau memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat Papua.
Berbagai jurus telah diambil pemerintah pusat untuk mendorong
kemandirian ekonomi masyarakat Papua, karena dengan ketersediaan infrastruktur
dasar akan mempercapat kemandirian ekonomi orang asli Papua.
Semakin derasnya bantuan yang diberikan pemerintah pusat belum
sepenuhnya menjamin rasa keindonesiaan orang asli papua, itu bisa diakui bahwa
pemerintah memberikan bantuan semuanya hampir di sumbangkan ke kantong korupsi
dan belanja konsumsi pemerintah pada level Provinsi, Kabupaten sampai pada
tingkat distrik dan kampung. Sementara orang papua kelas paling kecil tidak
sama sekali diberikan akses dalam menerima bantuan yang diberikan pemerintah.
Dallam berbagai kesempatan diskusi, sudah banyak yang memberikan formula
dan resep yang paling ampuh untuk menjawab soal tentang lambatnya orang asli
papua berlari karena masih rendahnya komitmen pemerintah daerah membangun
sumber daya manusia orang asli Papua.
Berbicara tentang Sumber Daya Manusia Orang Asli papua berarti titik fokus
pemerintah daerah adalah pendidikan dan kesehatan menjadi agenda utama
pemerintahan di tingkat Kabupaten untuk memberikan prioritas utama pada dua faktor
tersebut.
Banyaknya soal yang perlu dijawab bersama atau dijelaskan bersama, namun
yang juga perlu sekali untuk dipahami adalah ditengah pergaulan dunia jangan
sampai lupa, mengembangkan nilai-nilai leluhur budaya yang menjadi jati diri
orang asli Papua.
Kelas sosial dibagi dalam beberapa bagian sebut
saja, kelas atas, kelas menengah, kelas bawah dan kelas paling bawah, issu ini
hanya memfokuskan diri pada kelas paling bawah yang sebenarnya paling banyak
diberikan porsi untuk mendapatkan layanan pendidikan dan kesehatan dibandingkan
dengan kelas bawah, menengah dan kelas atas. [arkam]
No comments:
Post a Comment