Resensi Buku 1951
Apa
Yang Dimaksud Merawat Kesatuan Dan Seberapa Besar Nilai Merawat Kesatuan Yang
Anda Peroleh……………?
Memelihara, menjaga, melindungi, merawat,
kalimat-kalimat di atas sama-sama menjelaskan bagaimana menjaga kesatuan semuah
berpulang pada hati kecil kita serta bagaimana resep yang kita ciptakan bisa
menghadirkan kelesatan sebuah hidangan kebersamaan yang aromanya semerbak wangi
bunga diantar angin memberi kabar kesemua penjuru tanah A3 dan Papua umumnya. Pada
era perang dunia ketiga yang bukan merupakan perang sunguhan atau perang secara
arfiah, tetapi perang dunia ketiga adalah perang generasi milenium, generasi
yang lahir di atas tahun 1994. Generasi milenium mereka
sudah menguasai dunia dengan lini mas media sebut saja facebook, whatapp, line
sebagai media membangun opini. Aturan main telah berubah sebab kemudahan akses
dan harga murah.
Generasi milennium mereka bukan wartawan
benaran, membangun opini dan menulis berita dengan memakai metode sendiri dan
dipublikasikan menurut cara-cara mereka sendiri.
Lima pemuda A3 dengan keterbatasan pendidikan
sudah menciptakan sebuah modal sosial melalui slogan “ra mana sau” sebagai sebuah pesan universal untuk menjaga,
memelihara dan melindungi dan melestarikan kesatuan orang A3.
Menjaga kesatuan pada era keterbukaan memiliki
tantangan tersendiri, karena yang akan diberikan edukasi (pendidikan) tentang
pentingnya makna “MERAWAT” adalah
Generasi masa kini atau yang lebih tren disebut generasi milenium atau generasi
sosial media. Strategi apa yang akan digunakan untuk merebut hati mereka,
karena mereka penerus orang A3 selanjutnya.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa politik
kain timur (sebutan lain untuk bo) masih merupakan sumber paling utama selain
pendidikan menaikan status sosial seseorang bisa dibedakan dalam kelas sosial
tetapi tidak bisa dipisahkan dari nilai hidup orang A3. Politik kain timur
secara negatif bisa membuat lemahnya hubungan kekerabatan masyarakat. Secara
kacamata theologia, politik kain timur tidak direkomentasi karena akan
bertentangan dengan ajaran-ajaran Kristen di benarkan.
Politik kain timur sebaiknya diartikan yang
positif karena sebuah alasan mendatangkan keuntungan dari sisi ekonomi kepada
masyarakat serta kain timur juga merupakan bagian dari nilai hidup orang A3
yang tidak bisa dipisahkan bahkan dihilangkan politik kain timur di A3.
Penghilangan kain timur sama artinya dengan membumi hanguskan budaya orang A3.
Lahirnya pesan “MERAWAT KESATUAN” yaitu keadaan setelah orang-orang A3 seputar
danau Ayamaru sampai Aitinyo sudah menerima dan memelihara ajaran-ajaran
Kristen dengan baik. walaupun dengan keterbatasan pendidikan dan proses
kelahiran memelihara kesatuan yang diprakarsai lima anak muda cerdas pada masa
itu di A3.
Dari proses menerima pesan firman tuhan yang
disampaikan Yesus lewat Rasul Ruben Rumbiak dapat ditarik pelajaran umum
tentang kelahiran sebuah konsep keutuhan yang pada masa itu sudah diprediksikan
situasi dan kondisi serta tindakan berbagai pihak dalam situasi yang dihadapi
bersama.
Dalam situasi umum yang dihadapi berkaitan
pelayanan pada masyarakat secara bersama telah muncul prakarsa secara bersama
untuk menjaga dan melestarikan ajaran Kristen protestan merupakan gereja
mula-mula di A3. Di dalam penjelasan “MERAWAT
KESATUAN” pada masa itu sudah di implementasikan lima pemuda A3, dengan
fasilitas yang terbatas mereka tetap menjaga dan merawat pesan itu dalam
kehidupan sehari-hari. Semua itu dilakukan agar tidak ada perpecahan antar lima
pemudah A3 yang pintar dan cerdas pada masa itu.
Berangkat dari pesan Firman Tuhan yang lebih
dikenal Masyarakat A3, pesan Theofani disampaikan melalui lima murid, sahabat,
teman, saudara, keluarga Rasul Ruben Rumbiak yakni “MERAWAT KESATUAN” sejak awal Rasul Ruben Rumbiak diutus pergi
kesuatu tempat yang terpencil nanjauh di wilayah pedalaman kepala burung
kasuari yang pada masa itu tak pernah terpikirkan oleh Sarjana Jebolan Sekolah Tinggi
Theologia Iskeyne di Port Numbay. Seorang pemudah gagah asal Biak yang dalam
kehidupan orang A3 dipangil Rasul. Ia menghabiskan hidup dan kehidupan semuanya
untuk membangun dan mengembangkan pendidikan dan keimanan orang A3.
Perjalanan ketempat pelayanan memakan waktu
berminggu-minggu bahkan bulan memakai kapal laut berbobot kecil yang biasa
disebut kapal perintis, setibahnya di Sorong dan melanjutkan perjalanan lewat Teminabuan
yang kurang lebih memakan waktu seharian, setibanya di Teminabuan dan
melanjutkan perjalanan ke pedalaman A3 berjalanan kaki dengan bermodalkan
Alkitab sebagai senjata utama.
Sejak awal tibahnya di tanah kayahai yang
merupakan tanah tempat perjumpaan Rasul Ruben Rumbiak dengan Tuhan, masyarakat
kampung membuat pesta penjemputan yang meriah ukuran masa itu.
Komitmen iman Rasul Ruben Rumbiak untuk
membangun umat Kristen bermula dari tanah Kayahai sebagai tanah perjanjian atau
basis pelayanan dan dilanjutkan ke kampung-kampung lain seputar danau Ayamaru
serta berlanjut ke Aitinyo.
Dalam melaksanakan visi gereja banyak sekali
persoalan-persoalan yang muncul dan teramat sulit dipercahkan kerena
keterbatasan pendidikan masyarakat pada masa itu yang membuat banyak
penolakan-penolakan terhadap kehadiran gereja karena mereka masih hidup
berkomunikasi dengan alam.
Untuk menyebarkan pesan-pesan firman tuhan
rasul Ruben Rumbiak memilih lima orang anak muridnya sebut saja Abraham
Kambuaya, Markus Solosa, Piter Howay, Simon Isir dan Habel Tambunete untuk
menemani rasul Ruben Rumbiak memberitakan Ijin keselamatan melalui pesan-pesan
Firman Tuhan, dalam perjalan dilihat belum berjalan maksimal, persoalan itu
diambil sebagai bahan renungan dalam doa dengan berbagai analisis yang matang
mereka bersepakat mendirikan sekolah alkitab dengan alasan sederhana agar
masyarakat bisa membaca dan menulis bagian dari perubahan.
Relasi orang A3 adalah proses menyatukan
perbedaan yang ada pada masyarakat karena klasifikasi kelas sosial di
bingkaikan dalam lilitan “ra mana sau”
akan melilitkan keserasian dan keselarasan secara utuh di tanah A3.
Masyarakat A3 terintegrasi dengan baik dalam
satu tungku “ra mana sau” dengan baik
merupakan harapan bagi setiap tokoh-tokoh A3. Relasi mansyarakat adalah kondisi
ideal yang diperlukan bagi generasi yang lahir di bawah tahun 1994 perlu
membangun kembali kejayaan lima tokoh utama yang tampil satria dengan
keterbatasan pendidikan berdiri bersama-sama membantu Rasul Ruben Rumbiak pada
masa itu agar tidak terjadi perpecahan dan tetap terjaga dan dilestarikan. (@arkam)
No comments:
Post a Comment