@arkam
Cerita
rakyat di ikat kemabali karena kita semua tidak ingin hilang dari sejarah. Pokoknya
tahun ini, saya harus menulis cerita rakyat, jangan sampai ada persepsi yang
mengatakan cerita sejarah asal kamu sudah seperti benang kusut tidak tahu lagi
apa dan dimana ujung pangkalnya. Apa benar begitu bodohnya aku sampai tak bisa
menulis cerita asal kami. Pokoknya aku harus bisa menulis sejarah agar tidak
semakin kusut.
Sebelum
melangkah lebih jauh menguraikan cerita sejarah yang sudah semakin kusut, kita
perlu memberikan ucapan terima kasih buat anak dusun weer yang masih terpahat pesan tua-tua kampung, siapa orangnya. Ia
adalah salah satu akut penerus Marga Ick biasa dipangil Mesak Ick. Dia yang menulis
sejarah orang Ick yang sudah kusut diuraikan sepotong-sepotong menjadi sebuah
tulisan karena ia tidak ingin hilang dari sejarah.
Cerita
rakyat yang melegenda dan diceritakan berulang-ulang dari generasi kegenerasi menceritakan
lahirnya Marga Ick, Pada suatu hari ada
seorang anak laki-laki paruh bayah yang melakukan perburuan di hutan atau biasa
disebut juga dusun weer yang sekarang
disebut kocuwer, dalam melakukan perburuan tanpa disengaja Ia menemukan seekor
burung Ick sejenis merpatih hutan sedang mengeram dan menjaga telurnya diatas
daun pakis hutan yang dalam bahasa setempat disebut (suwabah) dalam sarangnya burung Ick hanya terdapat sebutir telur. Dalam
menjaga telur burung melihat ada musuh atau orang yang datang itu, semakin
mendekati sarang membuat burung Ick terbang pergi meninggalkan telurnya diatas suwabah (daun pakis hutan). Setelah
sampai didepan sarang burung yang terlihat hanya sebutir telur berwarna putih
keemasan, Ia tidak mengambil telur tersebut tetapi membiarkan telur tetap pada
saran burung Ick sebagai alat pancingan karena targetnya hanya satu harus bisa
menangkap burung tersebut.
Hari
sudah mulai sore, Ia melangkah pulang kerumah dengan ditemani aroma malam yang
menjemputnya untuk pulang meninggalkan dusun weer kerumah, Ia sudah lelah berjalan mencari buruan untuk
mencukupi makan keluarga kecilnya.
Setibanya
dirumah Ia, memberihkan tubuh dan menyantap hidangan makan malam yang sudah
disiapkan istri, setelah habis makan Ia mengambil segala keperluan tidur, dalam
tidur malam, Ia tidak mendapatkan informasi bisikan alam tentang misteri telur
burung di dusun weer. Pada keesokan
harinya Ia melakukan aktifitas sebagai seorang pemburu hewan liar dengan
menyiapkan segala kebutuhan berburu, setelah semuanya sudah lengkap barulah Ia
berangkat ke dusun weer, dalam
perjalanan tidak ditemukan pesan-pesan alam tentang misteri terlur itu, dengan
melangkah terus mendekati sarang burung Ick meletakkan telur, ternyata telur
tersebut sudah terjatuh dan menetas menjadi seorang bayi laki-laki ganteng. Ia
berjalan semakin mendekat, terdengar suara bayi yang membuat Ia terkejut serta timbul
perasaan ketakutan membuat Ia berfikir ini benar manusia ataukah hantu ?, untuk
memastikan suara itu, Ia undur mengambil jarak kurang lebih lima belas meter
dari sumber suara bayi itu, lalu membuat mawe
yang dalam bahasa lokal di sebut (tane
boo), tane boo dilakukan dengan
membaca mantra-mantra dengan memakai alat perantara komunikasi yaitu tali
dengan kayu, dimana kayu diikat dengan tali setelah itu ujung masing-masing
tali dipegang barulah mantra dibacakan, apabila kayu itu bergerak berarti suara
itu manusia dan jika kayu itu tidak bergerak berarti suara itu hantu atau biasa
disebut putri. Setelah proses ritual tane
boo dilakukan ternyata suara bayi itu adalah manusia, lalu Ia mengambil
keputusan untuk mengangkat bayi tersebut dan menggendong dengan penuh gembira
berjalan pulang meninggalkan dusun weer
setibanya dirumah Ia menyerahkan bayi itu kepada istrinya untuk membersihkan atau
dimandikan serta merawat sampai tumbuh menjadi anak remaja, setelah dewasa, berkeluarga
dan keturunan dari anak ini diberinama keluarga atau Marga Ick.
Demikian
cerita legenda asal Marga Ick dengan tempat asalnya di Kocuwer atau Kokas sekarang.
Akut Kocuwer. Pokoknya
kita tidak ingin hilang dari sejarah, maka menulislah dari mana kamu berasal,
jadikan tulisan sebagai ikatan lima sampai sepuluh generasi kedepan. @arkam
.......Ini coretan saya....mana coretan
kamu......sesama anak negri..............!.
No comments:
Post a Comment