Tuesday, March 13, 2018

MEMAHAMI HIDUP UNTUK BERBUAH



Semua dari kita pasti mengerti bahwa hidup untuk berbuah, hanya kita perlu mengerti benar bahwa kita menghasilkan buah yang baik agar dapat dimakan semua orang. Dalam sari buah ini memberikan arti yang konprehensif, meminjam tanggapan analis dalam perumpamaan Yesus menggambarkan dirin-Nya sebagai Pokok anggur yang benar dan murid-murid-Nya digambarkan sebagai rantingnya. Ranting akan tumbuh dengan baik bila ia melekat pada pohon. Demikian juga dengan kita, kita akan tetap hidup apabila selalu bermakna buat orang banyak.

Kesimpulan demikian terangkat dari semakin minimnya regenerasi kepemimpinan dalam mengemudikan sebuah perahu layer yang diberi nama pemerintah kearah mana misi pemerintah akan dibawah.

Remang-remang kepemimpinan saat ini, fenomena ini apakah diakibatkan oleh semakin rendahnya tingkat pemahaman kepemimpinan atau kah ilmu kepemimpinan.

Masalah semakin meningkat dengan kemimpinan dan segala peristiwa yang terjadi memberi gambaran masih rendahnya tingkat kedewasaan seorang pemimpin dalam merespon segala perubahan amat dasyat saat ini. Kepemimpinan organisasi formal membuat para pemimpin tidak bisa berkembang sebagai pemimpin yang dewasa. Meminjam tangapan Argyris dikatakannya bahwa karena organisasi menurut kebiasaannya menciptakan tujuan-tujuan yang harus dicapai secara kolektif, maka seorang pemimpin organisasi formal seringkali merupakan arsitek dari konsepsi bagaimana tugas pekerjaanya dalam rangka tujuan tersebut. Oleh karena itu, mereka bertindak tidak matang. Para pekerja dalam banyak organisasi diharapkan bertindak dalam cara yang tidak dewasa.

Amanat itu menjebatani isu-isu kepemimpinan, tetapi kembali pada isu-isu dalam pemerintahan daerah saat ini ternyata lebih sulit . gaya kepemimpinan Bert Kambuaya mencoba mengembalikan upaya-upaya untuk memperbaiki sistem organisasi yang kaku serta menyiapkan orang-orang muda yang siap memasuki dunia baru melalui sistem seleksi yang solit dalam menyelidiki beberapa ukuran obat resep untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin professional papua yang memiliki integritas moral yang tinggi.

“BERSIKAP TERBUKA”

Meskipun Bert Kambuaya dirinya dengan cara-cara yang santai, ia tidak memisahkan dirinya dengan warga disekitarnya tersebut. Ia memang seorang unggulan yang dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan daerah ini. Ia bersikap terbukan membuat warga papua mengaguminya bekerja dalam suatu pencerahan moral yang tinggi. Bert Kambuaya dalam memimpin selalu memberikan kesempatan pada team worknya untuk memberikan masukan-masukan serta mengevaluasi kinerja organisasi yang dipimpinnya dengan membuat para bawahannya seturut dengan misi mau dikemanakan organisasi ini, sehingga bawahannya seturut dengan kepemimpinan Bert Kambuaya. Memang sich…. Ini bukan hal mudah bahkan kadang menyakitkan dengan berpegang pada ajaran-ajaran moral agama. Sungguh mengagumkan ajaran firman tuhan dalam surat Yohanes 15:8 sebagai berikut :

…..Bapa-Ku dipermuliakan,……jika kamu berbuah banyak…..

Apakah tidak cukup jelas bahwa firman Allah ini ternyata tidak sejalan dengan ajaran kepemimpinan yang selalu menyatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ialah dapat memperngaruhi orang lain atau bawahannya ? Meskipun terasa “menyakitkan” toh harus kita katakan bahwa asumsi dasar ajaran kepemimpinan yang kita pelajari selama ini memang bertentangan dengan ajaran agama, tidak saja agama Kristen tetapi juga semua agama yang ada dan dikenal di dunia.

(Arius Kambu, Ekonomi Uncen)

No comments:

Post a Comment

MENCARI MAYBRAT

TERSENYUM

Tahun ini awan terlihat gelap dipandang memakai kacamata jiwa, tahun penuh kecemasan, keraguan, kembimbangan, kepedihan yang datang dan per...