Semua dari kita pasti
mengerti bahwa hidup untuk berbuah, hanya kita perlu mengerti benar bahwa kita
menghasilkan buah yang baik agar dapat dimakan semua orang. Dalam sari buah ini
memberikan arti yang konprehensif, meminjam tanggapan analis dalam perumpamaan
Yesus menggambarkan dirin-Nya sebagai Pokok anggur yang benar dan
murid-murid-Nya digambarkan sebagai rantingnya. Ranting akan tumbuh dengan baik
bila ia melekat pada pohon. Demikian juga dengan kita, kita akan tetap hidup apabila
selalu bermakna buat orang banyak.
Kesimpulan
demikian terangkat dari semakin minimnya regenerasi kepemimpinan dalam
mengemudikan sebuah perahu layer yang diberi nama pemerintah kearah mana misi
pemerintah akan dibawah.
Remang-remang
kepemimpinan saat ini, fenomena ini apakah diakibatkan oleh semakin rendahnya
tingkat pemahaman kepemimpinan atau kah ilmu kepemimpinan.
Masalah semakin
meningkat dengan kemimpinan dan segala peristiwa yang terjadi memberi gambaran
masih rendahnya tingkat kedewasaan seorang pemimpin dalam merespon segala
perubahan amat dasyat saat ini. Kepemimpinan organisasi formal membuat para
pemimpin tidak bisa berkembang sebagai pemimpin yang dewasa. Meminjam tangapan
Argyris dikatakannya bahwa karena organisasi menurut kebiasaannya menciptakan
tujuan-tujuan yang harus dicapai secara kolektif, maka seorang pemimpin
organisasi formal seringkali merupakan arsitek dari konsepsi bagaimana tugas
pekerjaanya dalam rangka tujuan tersebut. Oleh karena itu, mereka bertindak
tidak matang. Para pekerja dalam banyak
organisasi diharapkan bertindak dalam cara yang tidak dewasa.
Amanat itu
menjebatani isu-isu kepemimpinan, tetapi kembali pada isu-isu dalam
pemerintahan daerah saat ini ternyata lebih sulit . gaya kepemimpinan Bert
Kambuaya mencoba mengembalikan upaya-upaya untuk memperbaiki sistem organisasi yang
kaku serta menyiapkan orang-orang muda yang siap memasuki dunia baru melalui
sistem seleksi yang solit dalam menyelidiki beberapa ukuran obat resep untuk
menyiapkan pemimpin-pemimpin professional papua yang memiliki integritas moral
yang tinggi.
“BERSIKAP TERBUKA”
Meskipun Bert Kambuaya dirinya dengan cara-cara yang santai, ia tidak
memisahkan dirinya dengan warga disekitarnya tersebut. Ia memang seorang
unggulan yang dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan daerah ini. Ia bersikap
terbukan membuat warga papua mengaguminya bekerja dalam suatu pencerahan moral
yang tinggi. Bert Kambuaya dalam memimpin selalu memberikan kesempatan pada team worknya untuk memberikan masukan-masukan serta mengevaluasi kinerja organisasi yang dipimpinnya
dengan membuat para bawahannya seturut dengan misi mau dikemanakan organisasi
ini, sehingga bawahannya seturut dengan kepemimpinan Bert Kambuaya. Memang
sich…. Ini bukan hal mudah bahkan kadang menyakitkan dengan berpegang pada
ajaran-ajaran moral agama. Sungguh mengagumkan ajaran firman tuhan dalam surat Yohanes 15:8
sebagai berikut :
…..Bapa-Ku dipermuliakan,……jika kamu berbuah
banyak…..
Apakah tidak cukup jelas bahwa firman Allah ini ternyata tidak
sejalan dengan ajaran kepemimpinan yang selalu menyatakan bahwa keberhasilan
seorang pemimpin ialah dapat memperngaruhi orang lain atau bawahannya ?
Meskipun terasa “menyakitkan” toh harus kita katakan bahwa asumsi dasar
ajaran kepemimpinan yang kita pelajari selama ini memang bertentangan dengan
ajaran agama, tidak saja agama Kristen tetapi juga semua agama yang ada dan
dikenal di dunia.
(Arius Kambu,
Ekonomi Uncen)
No comments:
Post a Comment