Monday, April 8, 2019

APA BENAR PANGILAN JIWA

Buat saudara kamu semua yang berada di atas miniatur burung kasuari ini sebutan lain untuk Papua, kalender yang terpasang di atas dinding rumah mulai berganti hari menuju tanggal 17 April 2019,  hari dimana kamu semua yang ada di Tanah ini akan menyaksikan melatih putih layu dan berguguran di atas surga kecil ini, sebab tidak ditanam pada tempat yang tepat serta tidak dipupuk dan dirawat dengan baik pula.

17 April 2019 waktu di mana kita semua akan menyaksikan  retaknya relasi sosial yang telah terawat puluhan tahun lamanya mulai renggang karena keputusan-keputusan yang kita ambil Sendiri dalam memilih dan hari itu juga barulah kita sadari bahwa zaman sudah berubah karena digerakkan oleh sebuah mesin yang diberi nama kebohongan.

Kebohongan itu dikelola dengan baik oleh orang-orang jenius yang telah dengan baik pula membaca dan atau menerawang  titik yang bisa ditembus, guna mematahkan jaringan sosial yang telah terbangun ratusan tahun dan diwariskan dari generasi ke generasi mulai membesar retakannya karena anak negeri mementingkan dirinya sendiri dengan memilih sesuai kepentingan politiknya dan mengorbankan masa depan generasi penerus di Tanah Leluhur.

Masa lalu masih merupakan rujukan atau sumber bacaan terbaik untuk  mengelola masa depan yang lebih baik dari hari kemarin serta hari ini dan selanjutnya adalah Panggilan jiwa  atau dalam buku suci dalam buku suci biasa disebut Calling. dalam organisasi baik politik maupun bukan seharusnya sudah dipraktekkan dengan baik dan benar.

Panggilan jiwa sebenarnya sudah secara jelas memberi gambaran bahwa pemilihan bidang pekerjaan itu sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing individu sebagai makhluk sosial yang saling bergantungan satu sama lain serta bermanfaat bagi orang-orang di luar pekerjaan kita.

Teori panggilan jiwa merupakan sebuah model yang bisa digunakan untuk membuat takaran ketika selesai pesta demokrasi pemilihan anggota legislatif pada tanggal 17 April 2019 nanti.  panggilan jiwa ini juga sebenarnya sebagai informasi tambahan untuk memperbaiki atau mengoreksi diri pada kontestan yang masih tersangkut atau tidak terpilih berdasarkan keterwakilan masing-masing partai maupun kelompok serta individu,  agar di kemudian hari tidak terjadi konflik.

Sementara itu bila selesai pesta demokrasi tanggal 17 April 2019 dan banyak anak-anak negeri di atas tanah kasuari ini yang terkena dampak stres karena tidak terpilih mewakili dapilnya masing-masing, Harus dilihat sebagai informasi awal bahwa panggilan jiwa untuk mengabdi kepada masyarakat bukan melalui jalan Politik.

Pesta demokrasi 17 April 2019 dengan begitu banyak analisis memakai model-model statistik terbaik di planet yang hanya satu ini untuk memprediksi siapa sebenarnya yang menjadi pilihan terbaik masyarakat indonesia terutama yang berada di tempat matahari pertama kali terbit ini. Dengan begitu banyak para pengamat politik sampai-sampai diprediksi juga boleh pengamat amatiran yang hanya dengan membaca guntingan lembaran demi lembaran media cetak maupun elektronik memberi argumentasi juga jual beli online yang dibuat sendiri.

Analisis yang disampaikan berbagai pengamat pada intinya memberikan informasi kepada masyarakat indonesia secara luas bahwa yang terpilih nanti adalah pilihan terbaik di indonesia, apa itu harus didukung dengan 2 maupun materi untuk menata indonesia lebih baik di masa depan.

Ada nggak salat dulu udah beda pendapat counter masing-masing tokoh serta partai pendukung maupun masyarakat luas wajar-wajar saja sebagai bagian dari penataan demokrasi indonesia menuju titik yang lebih baik yaitu adil dan bermartabat sudah benar-benar dijalankan. Dalam perjalanan ada terjadi sedikit turbulensi sebenarnya itu wajar-wajar saja karena pemerintah sedang mencari formula yang terbaik untuk indonesia seperti apa yang telah dicita-citakan oleh para pendiri republik ini.

Masa lalu merupakan tunjukkan terbaik yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan indonesia ke arah yang lebih baik seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka kita semua yang berada dalam planet yang hanya satu ini dituntut untuk memberikan kontribusi sesuai dengan kompetensi kita masing-masing dalam membangun bangsa ini@arkam

No comments:

Post a Comment

MENCARI MAYBRAT

TERSENYUM

Tahun ini awan terlihat gelap dipandang memakai kacamata jiwa, tahun penuh kecemasan, keraguan, kembimbangan, kepedihan yang datang dan per...