Sunday, April 8, 2018

SAHUT MARA DARI MAYBRAT BAGIAN IV

Mata Pena : arkam



Generasi masa lalu orang A3 telah lama mendalami lapisan demi lapisan gugusan batu karang itu dan menemukan mutiara yang teramat sanggat indah yaitu "ra mana sau" yang tumbuh dan berkembang di atas batu cadas yang tidak pernah lepas sebab ada pelindung bomira.

Sahut Mara, hidup dalam warna warni pelangi alam diatas gugusan batu karang itu, sudah merubah warna menjadi merah darah pekat menuju kehitaman ini, turut memberikan informasi bahwa proses pertumbuhannya sudah berjalan secara alamih serta bertransformasi dari satu masa ke masa yang lain.

Sahut Mara, terlilit dalam satu himpunan yang akan melahirkan sejuta makna baik dalam bidang politik, sosial dan ekonomi yang pada era kekinian perlu memerlukan redefinsi sendiri.

Dari sisi ini, Sahut Mara pernah menyampaikan begini. Penyelengaraan pemerintahan secara konsisten memakai pola distribusi orang A3 "ra mana sau" merupakan arah yang tepat membangun kesadaran Anu Betha Tubat. 

Dalam lukisan Sahut Mara, kepemimpinan lokal dan generasi masah kini, sudah mulai terlihat sedikit kabur memberikan penjelasan kepada warga A3, khususnya terkait titik pemicu yang semua warga A3 tidak memahami apa pemicu utamanya.

Sensivitas para pemimpin lokal dan pengikut mereka untuk cepat memberikan respon kepada warga A3, dengan rajin memberikan watum (nasehat) secara obyektif di lakukan secara terus menerus, agar pemimpin lokal dan pengikut tidak semakin dalam terjebak pada rasa kampung, kelompok dan rasa teman.

No comments:

Post a Comment

MENCARI MAYBRAT

TERSENYUM

Tahun ini awan terlihat gelap dipandang memakai kacamata jiwa, tahun penuh kecemasan, keraguan, kembimbangan, kepedihan yang datang dan per...