Monday, May 13, 2019

TANGGUNG JAWAB


Lihat kawan, informasi minggu ini cukup menarik untuk dianalisis dan diperdebatkan akan bermuara pada satu titik saling melempar tanggung jawab. Sebab informasi tersebut berkaitan langsung dengan hak hidup orang asli papua dalam politik kekhususan.

Kawan siapa sih yang sebenarnya bertanggung jawab mengawal politik khususan yang telah diberikan dalam bentuk undang-undang. Ini menimbulkan suatu soal yang belum diselesaikan ataukah sengaja tidak dikerjakan yaitu kalau kawan sudah mengerti arti undang-undang kenapa harus diperdebatkan lagi.

Informasi kemarin penerimaan pegawai negeri sipil menjadi trending topic di beberapa media cetak maupun media online yang memunculkan berbagai macam tafsiran negative para pencaker orang asli papua yang menyoroti mekanisme afirmasi dengan formula 80 : 20 yang diamanatkan dalam undang-undang politik kekhususan.

Kawan kita semua perlu mengucap syukur karena formasi tersebut dimunculkan setelah pesta rakyat berakhir sehingga tidak ada yang dirugikan gorengan gorengan politik yang menumpang di atas kendaraan 80 : 20 sebagai senjata yang ampuh untuk mencapai target sebagai wakil rakyat atau pimpinan daerah.

Sejarah undang-undang politik kekhususan sudah dijelaskan sejelas-jelasnya tentang 80 : 20, namun dalam perjalanan tidak diperjuangkan melainkan diperdebatkan dan saling melempar tanggung jawab sampai-sampai juga pada saling curiga satu sama lain yang membuat 80 : 20 masih terus diperdebatkan.

Kawan terpilih sebagai pimpinan daerah atau wakil rakyat sampai pada organ-organ yang terkecil dengan ranting-rantingnya diberikan kewenangan untuk memperjuangkan apa yang menjadi mimpi bersama seperti dalam simbol padi dan kapas sebagai cita-cita bersama.

9 dari 10 pencaker asli papua menaruh harapan besar untuk 80:20 sebagai pilihan terbaik dibandingkan penerimaan memakai sistem online maupun offline yang ditawarkan pemerintah. Mekanisme online maupun offline di beberapa media para analis masih mempersoalkan transparansi dan akuntabilitas pimpinan daerah.

Fokus analisis saya kau dan dia hanya terbatas mendiagnosis makna atau nilai yang masih bersembunyi dalam ungkapan tanggung jawab. Dalam kehidupan sehari-hari saya kamu dan dia selalu saja menemukan ungkapan tanggung jawab disampaikan ketika terjadi sebuah peristiwa, misalnya berani berbuat salah berani tanggung jawab.

Informasi minggu ini tentang formasi penerimaan pegawai negeri sipil memunculkan berbagai protes pencaker asli papua yang menuntut afirmasi serta sistem penarikan memakai mekanisme offline sebagai sebuah tanggung jawab yang harus dipegang pimpinan daerah di tanah papua.

Pencaker asli papua melakukan perlawanan kepada pemerintah daerah merupakan harga yang harus dibayar karena utang pejabat daerah selamat bertugas tidak memperjuangkan politik ke khususan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. @arkam

No comments:

Post a Comment

MENCARI MAYBRAT

TERSENYUM

Tahun ini awan terlihat gelap dipandang memakai kacamata jiwa, tahun penuh kecemasan, keraguan, kembimbangan, kepedihan yang datang dan per...