KEPEMIMPINAN MENURUT CARA BERTH KAMBUAYA
Mereka dapat mengatakan apa saja yang mereka inginkan tentang
saya, tetapi setidaknya saya tahu siapa saya dan siapa sahabat-
sahabat saya
Orang-orang Meibrat sudah lama
membanggakan diri dalam hal menetapkan standar pilihan di dunia ini harus
dilaksanakan. Mereka pasti belum siap menghadapi akibat dari sebuah kompetisi
yang diwarnai dengan perselisihan pemikiran egois yang berlangsung selama bertahun-tahun
dan kelihatannya takkan pernah selesai. Semuah masyarakat Meibrat memperoleh
pelajaran yang sangat baik dari kepemimpinan Ia dan bahkan menjadi bagian yang
paling penting dalam memilih model kepemimpinan dalam menghidupkan institusi
saat ini.
Untuk menjalankan semua itu, Berth
Kambuaya memiliki strategi yang jelas dan langsung. Dengan bertindak seperti
pemenang kasus yang sedang dan akan melilit pemikiran sukuisme yang selama ini
dipelihara dalam bingkai kepentingan sesaat, mereka tidak menunjukkan pada
panggilan suara hati yang dilakukan untuk mengakui kekalahan dalam sebuah
kompetisi. Selain itu mereka juga memberikan kesan bahwa mereka bekerja dibalik
layar. Tetapi melalui semua itu Berth Kambuaya tetap tinggal tenang, dan
memfokuskan diri pada isu-isu kunci serta penyusunan kabinetnya. Memainkan
bagian akan membawa pada kenyataan.
Setiap pekerjaan atau penugasan manajemen
yang baru sungguh sulit, dan menata Organisasi merupakan salah satu yang paling
sulit. Rektor terpilih perlu menyusun staf, memilih anggota kabinet, membingkai
isu-isu besar dalam sebuah kepentingan menyusun garis besar kebijakan
Organisasi, dan menyusun anggaran. Ribuan alasan besar yang datang dari para
bawahan datang bagaikan badai salju menuntut agar hak-hak sebagai bawahan dapat
dijawab dengan duduk manis dan memberikan saran dan selalu bersyukur dalam
memfasilitasi suara mereka kearah yang lebih baik. Berth Kambuaya selalu
mencari pegangan dalam membuat kebijakan dengan selalu mengandalkan orang-orang
yang selalu berada disekitarnya yang merupakan tim solit. Hari-hari menjelang
pelantikan Berth Kambuaya tanggal 15 Juli 2005 memberikan harapan besar pada
masyarakat dalam menyambut seorang pemimpinan visioner, merupakan kepemimpinan
yang menciptakan Sumber Daya Manusia Papua yang memiliki integritas tinggi
serta bermartabat.
Masa pengalihan kekuasaan yang sulit
menjadi legenda dalam menata Organisasi. Telah menjadi tradisi setiap pemimpin
yang pergi dan yang datang untuk berkendaraan bersama kearah mana misi
Organisasi mau dibawah. Ini merupakan pekerjaan yang sulit-bahkan lebih sulit
dengan masa-masa sulit saat ini. Meminjam tanggapan analis meyimpulkan bahwa
perjuangan memasuki kursi kerajaan surga ini membutuhkan dedikasi dan ketekunan
yang tinggi serta taklepas juga dengan pengambilan keputusan dengan menggunakan
rasio yang tinggi dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat kampus yang
masih terikat nasionalis kedaerahan saat ini.
Pemberian, makana pemberian
memberikan pemahaman yang universal serta merupakan tradisi menjalankan sebuah
pekerjaan yang sulit, hal ini dengan masa-masa transisi kepemimpinan intitusi
saat ini memberikan satu pengharapan yang dinanti-nantikan pemimpin dan bawahan
pada masa-masa sanggat sulit saat ini, menimbulkan pertanyaan apakah dengan
kepemimpinan Berth Kambuaya dapat memberikan motivasi pada seluruh bawahan ?.
Orang-orang yang mengenal Berth Kambuaya melaporkan bahwa hal yang paling
menonjol dalam dirinya adalah betapa mudahnya Ia bergaul dengan setiap orang.
Ia seringkali mengoda para karyawan dengan gaya kepemimpinan situasional dengan
berkomunikasi dalam melaksanakan pertemuan evaluasi kinerja institusinya dengan
selalu melibatkan semua pimpinan dan bawahan serta memberikan kesempatan pada
bawahan dalam menyampaikan pemikiran-pemikiran baru yang didukung analisis yang
jelas.
Bagaimanapun juga, Ia tetap
konsisten menghadapi semua gejolak itu, gaya yang telah diterapkan di
organisasi informal hanya sedikit penyesuaian di organisasi formal. Ia yang
sedang melewati benih-benih kegagalan yang tumbuh dalam kesuksesan yang sedang
melimpah. Mengapa ? Salah satu alasannya adalah bahwa semakin besar
keberhasilan yang sepertinya diperoleh melalui suatu pendekatan pemberian
motivasi kepada semua elemen organisasi, maka semakin besar kecenderungan untuk
selalu menggunakan pendekatan yang sama dalam menghadapi semua masalah lain. Ia
benar-benar pemimpin visioner yang
mengetahui makna pemberian yang sedang dan akan dijalankan dalam menata
Organisasi dengan selalu memperhatikan kesejahteran bawahannya, ia menjadi
semakin percaya pada dirinya sendiri dan lebih berkomitmen pada gayanya.
(Arius Kambu, Ekonomi Uncen)
(Arius Kambu, Ekonomi Uncen)
No comments:
Post a Comment