MENYIAPKAN
PENGGANTI
Refleksi
Realitas Kepemimpinan
Upaya menyiapkan pengganti dan
meningkatkan kualitas pemimpin di Papua, khususnya kelompok birokrat dan
politikus ibaratnya bagai menegakkan benang basah : Nyaris mustahil !
Perumpamaan ini bukannya
mengada-ada atau melebih-lebihkan keadaan. Kendati tidak sedikit dana telah
dikuncurkan dan berbagai program pemberdayaan aparatur telah digulirkan, tetapi
hingga kini hasilnya masih menjadi tanda tanya, bahkan tak jarang
kontra-produktif.
Para pemimpin yang bijaksana
memiliki rencana sejak awal kepemimpinan mereka, hal ini dilakukan untuk
menghadapi situasi jika mereka tidak lagi memegang kalkulator mavia angka-angka
dalam pengambilan keputusan strategis di pemerintah daerah. Kalkulator di sini
adalah kata klies sekolah bisnis bahwa tugas pertama seorang pemimpin menjamin
bahwa ia telah menyiapkan penganti agar dilatih dan disiapkan untuk
menggantikannya jika ia tidak lagi memimpin. Pengertian ini sangat logis dan
sering diulang, tapi saya heran mengapa hal ini jarang diperhatikan.
Sayangnya ini sering terjadi
di pemerintah daerah. Contohnya salah satu kondisi yang tidak pernah sama sejak
lengsernya presiden soeharto, karena tidak ada rencana pengantian pemimpin yang
sedikit lebih baik menyebabkan sistem pemerintahan saat ini masih mencari pola
yang tepat dalam menata Indonesia
kearah masyarakat yang adil dan beradap. Anda bisa melihat diberbagai media
masa baik radio maupun elektronik para
pimpinan korporasi bertindak seolah-olah mereka akan selalu ada dan ketika hal itu
tak terduga terjadi, tidak ada seorang pun yang dipersiapkan untuk
menggantikannya sehingga menyebabkan terjadinya kekacauan, kecemasan dan
kekecewaan.
Meminjam pemikiran analis
Stevenson (dalam Matius 5 : 35-37) menjelaskan bahwa “Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus,
Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus” untuk kasus ini menurut penulis, para
pemimpin umat Kristen memiliki tanggung jawab khusus untuk merencanakan
pengganti dan masa depan organisasi mereka. Jika mereka ditakdirkan untuk
memiliki tanggung jawab sebagai seorang pemimpin, mereka harus melakukan yang
terbaik untuk mempersiapkan pengganti seperti Petrus, Yakobus dan Yohanes yang
terlatih dan berpengalaman sehingga bisa menjalankan perintah dengan baik jika
mereka menggantikan mereka.
Yesus
melatih dan mempersiapkan tim kepemimpinan paling sukses sepanjang masa. Prestasi
yang diraih mereka setelah kematian Yesus membuktikan bahwa kepemimpinan bisa
berjalan dengan baik jika program kadernisasi berjalan. Jadilah pemimpin yang
baik. Jadilah pemimpin yang baik di mana Anda harus mempersiapkan diri untuk
menghadapi masa tak terduga ketika Anda tidak lagi bisa memimpin.
(Arius Kambu, Ekonomi Uncen)
No comments:
Post a Comment