PENDEKATAN TEORI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL TERHADAP KEPUASAN PADA ATASAN DAN
KOMITMEN KARYAWAN PADA LEVEL STAF
DAN LEVEL NON-STAF BANK PAPUA I KOTA JAYAPURA PROVINSI PAPUA
(dimuat di Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Volume IX. No.2, Agustus 2006)
ABSTRAK
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan gaya kepemimpinan pada
unit-unit operasional di lingkungan Bank Papua dan apakah kesesuaian gaya
kepemimpinan dengan tingkat kematangan karyawan berpengaruh terhadap kepuasan
pada atasan dan komitmen karyawan level non-staf dan level staf yang bertugas
di masing-masing divisi tersebut. Kesesuaian gaya kepemimpinan yang digunakan adalah
G1,G2,G3,G4 dan Tingkat Kematangan M1,M2,M3,M4.
Sampel
penelitian terdiri dari 183 karyawan level non-staf dan 17 karyawan level staf
yang bekerja di delapan divisi yaitu : Divisi Satuan Internal Audit, Divisi
Kredit, Divisi Treasury, Divisi Rembang, Divisi Administrasi Keuangan, Divisi
Sumber Daya Manusia, Divisi Sekretaris dan Umum. Untuk mengukur kesesuaian gaya kepemimpinan situasional dengan tingkat
kematangan karyawan terhadap kepuasan atasan dan komitmen karyawan di gunakan path analysis (analisis jalur) dengan
tingkat singnifikansi (α) 5 %.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan situasional dengan tingkat
kematangan karyawan di masing-masing divisi yang ada di Bank Papua berpengaruh
terhadap kepuasan pada atasan dan komitmen katyawan. Hal ini ditunjukkan dengan
probabilitas kesesuaian gaya kepemimpinan situasional sebesar P = 0.016 yang berarti lebih kecil tingkat
kematangan karyawan level non-staf, sementara itu kesesuaian gaya kepemimpinan pada karyawan level staf
sebesar P = 0.010 yang berarti ada perbedaan.
Sementara
itu, kesesuaian gaya kepemimpinan dengan tingkat kematangan karyawan
berpengaruh pada karyawan level non-staf dan level staf di Bank Papua,
sedangkan pada kepemimpinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan
pada atasan dan komitmen karyawan.
Gaya
kepemimpinan situasional berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja
pada atasan dan komitmen kerja pada karyawan level non-staf.
Hanya
pada level staf terdapat pengaruh
kesesuaian gaya kepemimpinan dan kepuasan pada atasan berpengaruh secara
signifikan terhadap komitmen karyawan, sedangkan gaya kepemimpinan tidak
berpengaruh langsung terhadap komitmen karyawan.
Dari
hasil analisis dan pembahasan serta observasi, menunjukkan bahwa selain
variabel gaya kepemimpinan situasional dengan tingkat kematangan karyawan
terdapat faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap kepuasan pada atasan dan
komitmen karyawan level non-staf dan level staf di masing-masing divisi yaitu
karakteristik pekerjaan.
Kata Kunci : Kepemimpinan Situasional, Kematangan
Karyawan, Kepuasan Kerja, Komitmen Karyawan.
(Arius Kambu, Ekonomi Uncen)
No comments:
Post a Comment