SRIP JURNAL ARKAM
Alam dan budaya meliputi segala isi dan bentuknya baik
berupa bentangan alam, panorama, gunung, hutan, pantai dan sebagainya.
Sedangkan kebudayaan yang menjadi olahan seperti kehidupan masyarakat,
kesenian, peninggalan sejarah, nilai-nilai tradisi, museum, kepurbakalaan
sastra bahasa. Kedua potensi tersebut memiliki kekuatan dan nilai tersendiri
dalam upaya menempatkan keunggulan tersebut sebagai bagian penting dalam
pengembangan pariwisata.
Potensi alam memiliki makna, kekuatan dan karakter
tersendiri dalam menopang perkembangan pariwisata. Salah satu sumber daya alam
yang dapat memberikan dorongan bagi tumbuh dan berkembangnya pariwisata adalah
sumber daya yang berbentuk danau. Potensi danau sebagai daya tarik wisata
memiliki bentuk tersendiri. Danau merupakan suatu tempat di mana perpaduan
antar tersedianya air dengan keindahan alam menjadi satu bentuk yang indah dan
menarik dan memiliki nuansa alami di mana air berperan penting dalam memberikan
kehidupan di sekitarnya dan danau adalah satu potensi yang dapat dikembangkan
sebagai objek dan daya tarik wisata. Bilamana di lihat secara fungsi, danau
berfungsi sebagai tempat menampung air dari sumber mata air dan memiliki fungsi
yang dapat memelihara hidrologi, disamping itu danau dikaitkan pula sebagai
fungsi pengairan dimana fungsi air dimanfaatkan sebagai pemenuhan air bagi
pengairan, pelistrikan dan pemenuhan
kebutuhan air lainnya bagi orang pribumi.
Uther adalah salah satu kampung di pedalaman kepala burung dalam peta papua
masuk dalam wilayah pemerintahan distrik Aitinyo yang sekarang merupkan daerah
otonom baru diberi nama Meybrat yang dianugrahi Tuhan kepada masyarakat pribumi
merupakan karunia dan rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan dikembangkan
kemampuanya agar dapat menjadi sumber penunjang ekonomi tetap orang pribumi
serta makluk hidup lainnya demi kelangsungan serta peningkatan kualitas hidup
masyarakat sekita Uther sendiri. Kegiatan pembangunan yang mulai dan akan terus
dilakukan mengandung resiko terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan
perlu dijaga kelestariannya. Perusakan lingkungan hidup akan menjadi beban
sosial yang pada akhirnya orang pribumi dan pemerintah harus menanggung biaya
pemulihannya. Oleh karena itu pembangunan yang memadukan lingkungan hidup
termasuk sumber daya alam, menjadi sarana untuk mencapai keberlanjutan
pembangunan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan serta mutu hidup generasi
uther masa kini dan generasi masa depan.
Pengembangan Danau Uther kedepan akan mendatangkan banyak manfaat bagi
orang pribumi yakni secara ekonomi, sosial dan budaya. Namun, jika
pengembangannya tidak dipersiapkan dengan maksimal justru akan menimbulkan
berbagai permasalahan yang merugikan orang pribumi. Untuk menjamin supaya uther
menjadi tempat wisata alternatif ketika wisatawan sudah banyak kepantai, maka
mereka akan memilih wisata danau sebagai pilihan berikutnya. Meybrat memiliki
objek wisata unggulan saat ini yaitu danau Uther yang dikenal sejak lama baik
oleh pelancong lokal maupun domestrik. Uther memiliki potensi dibidang wisata danau
yang tidak kalah bagusnya dengan Danau Habema di Jayawijaya Papua. Khusus
wisata alam distrik Aitinyo memiliki sebuah danau yang sudah dikenal sejak dari
dulu yaitu danau uther. Danau uther merupakan salah satu daya tarik wisata yang
digemari oleh wisatawan lokal maupun domestik.
Keunikan yang ada pada danau Uther yaitu beningnya air seperti cermin kaca
dan danau berbentuk cekungan menyambung dengan kolam-kolam serupa di sebelahnya
yang dipagari bukit-bukit kapur yang menyembul. Perbukitan kapur merupakan tipe
morfologi umum yang mewakili hampir seluruh wilayah Meybrat. Bukit kabur biasa
ditumbuhi vegetasi berupa pohon kecil dan rerumputan unik yang dalam bahasa
lokal di sebut “Bomira”. Danau Uther dan
kenyataan bahwa sudah makin banyak wisatawan baik lokal maupun nusantara ke
kawasan wisata Danau Uther menunjukkan adanya potensi yang besar untuk
mengembangkan kawasan wisata danau Uther.
Apabila kawasan danau Uther dikembangkan, maka daya tariknya terhadap
wisatawan akan lebih meningkat dengan demikian dapat menjadi salah satu tempat wisata andalan Meybrat dalam
meningkatkan kunjungan wisatawan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab
pertanyaan penelitian sesuai dengan fokus penelitian yaitu mencari stategi yang
tepat dalam membagun kawasan wisata danau Uther di Distrik Aitinyo Meybrat.
Pitana (2009), menjelaskan destinasi
merupakan suatu tempat yang
dikunjungi dengan waktu
yang signifikan selama
perjalanan
seseorang dibandingkan
dengan tempat
lain yang dilalui selama perjalanan. Destinasi berjalan menurut siklus evolusi yang terdiri
dari
tahap pengenalan
(introduction), pertumbuhan
(growth), pendewasaan (maturity),
penurunan
(decline), dan peremajaan (rejuvenation). Tujuan
dari
penggunaan model
siklus hidup destinasi (destination lifecycle model) adalah
sebagai alat untuk
memahami evoslusi dari produk dan
destinasi pariwisata.
Pitana dan Diarta, (2009) menjelaskan kebijakan merupakan
arah
atau tuntunan dalam pelaksanaan suatu kegiatan oleh suatu pemerintah yang diekspresikan
dalam sebuah pernyataan
umum mengenai tujuan yang ingin
dicapai, yang menuntun tindakan dari
para pelaksana, baik di pemerintahan maupun di luar
pemerintahan, dalam
mewujudkan harapan yang
telah
ditetapkan
tersebut. Pengertian
kebijakan terdapat penekanan pada koordinasi
dari
berbagai
organisasi
dan instansi yang terlibat dalam penyediaan pelayanan, perencanaan, pengembangan, dan manajemen
pariwisata. Proses implementasi kebijakan
pariwisata memerlukan beberapa
tahapan, yaitu:
Mengevaluasi
potensi
pasar, memilih lokasi yang cocok, mengidentifikasi
pemain kunci (stakeholders), melakukan
studi fisibilitas pasar dan keuangan.
Rustiadi
(2011) mengemukakan
bahwa secara umum terdapat
dua unsur penting dalam
perencanaan yaitu
hal yang
ingin
dicapai,
dan cara untuk mencapainya. Dalam proses perencanaan, kedua unsur tersebut baik
secara
eksplisit
maupun implisit dianut
pada berbagai
nomen klatur seperti
visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan, program, proyek, aktivitas dan
lain sebagainya. Perencanaan memiliki ruang dan
waktu, sehingga memelurkan penjelasan mengenai fenomena di masa lalu dan yang akan
datang, serta distribusinya secara spasial.
Pengelolaan
Wisata Danau Uther
Konsep
pengelolaan wisata danau Uther secara umum dilakukan atas inisiatif orang
pribumi sendiri. Pengelolaan kawasan danau uther muali dari perencanaan sampai
penyediaan sarana prasarana pendukung wisata danaum masih belum di perhatikan
sebagai sebuah tanggung jawab pemerintah tingkat lokal (distrik). Tugas
pemerintah distrik membangun dan mengembangkan wisata danau uther dengan menarik
wisatawan lokal sebanyak-banyaknya dengan pemasukan yang maksimal setiap
harinya masih belum terkelola secara baik.
Pengelola wisata danau uter selama ini masih dikelola oleh orang pribumi
sekitar danau dengan semua pemasukan milik individu tidak dimasukan sebagai
pendapatan kampung. Masyarakat belum secara aktif berpartisipasi dalam menjual
karena sebagian orang pribumi tidak memiliki pengetahuan yang baik dalam bidang
usaha jasa walaupun memiliki modal untuk membangun usaha kios maupun warung
makan di kawasan danau uther. Selain itu pemerintah tingkat kampung sampai
distrik belum membangun wisata danau dengan penyediaan fasilitas penunjang
seperti area bermain anak seperti kolam renang mini untuk anak-anak penyediaan
fasilitas menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal dan anak
terutama wisata anak-anak.
Pengelolaan wisata danau
uther secara umum belum baik. Objek wisata ini belum dilengkapi berbagai sarana
prasarana seperti kamar madi tempat mandi tempat parkir, air bersih dan
listrik. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan disimpulkan bahwa pengelolaan kawasan
wisata danau uther belum baik, karena masih banyak hal yang kurang diperhatikan
misalnya masalah belum disediakan tong atau tempat sampah karena dapat
mengurangi nilai keindahan dari objek wisata danau uther.
Pemasaran Wisata Danau Uther
Rencana pemasaran wisata danau
uther salah satunya dilakukan dengan promosi dan infrormasi melalui even-even
seperti seminar, travel dialog maupun pembuatan leaflet, pamflet ataupun
selebaran. selain itu perlu dilakukan publikasi yang dilakukan melalui media
baik cetak maupun elektronik dan internet. Hal ini dibuat untuk memberikan
informasi kepada masyarakat luas tentang wisata danau di distrik Aitinyo
Maybrat. Sejauh ini pemerintah tingkat kampung dan distrik belum secara serius
melakukan publikasi mengenai wisata danau uther melalui media cetak yaitu koran
dan internet. Dalam media perlu dijelaskan tentang keindahan danau uther yang
masih bening seperti cermin kaca yang sampai saat ini belum banyak perubahan.
Informasi sangat bermanfaat kerena dengan mempublikasikan ke media cetak dan
internet masyarakat akan mendapatkan informasi tentang wisata danau uther bukan
hanya masyarakat lokal tapi juga masyarakat luar papua barat. Berdasarkan hasil
pengamatan disimpulkan bahwa pemasaran wisata danau uther di Maybrat belum baik,
hal ini bisa dilihat dari besarnya pengunjung yang datang ke wisata danau
utther rata-rata berasal dari sekitar wilayah maybrat dan sorong selatan yang berkunung ke wisata danau uther mengetahui
melalui informasi keluarga tidak melihat iklan ataupun mendapatkan selebaran
mengenai wisata danau uther. sementara hasil pengamatan ini juga bisa di
simpulkn bahwa wisata danau uther perlu dipromosikan lewat media cetak seperti
korang dan majalah ataupun. media elektronik seperti TV dan radio.
Peran Pemerintahan Kampung dan Distrik
Pemerintan tingkat kampung dan
distrik Aitinyo berperan besar dalam pengelolaan, pemasaran dan penyediaan
sarana prasarana di danau uther. Namun berdasarkan hasil pengamatan lapangan,
pemerintah tingkat lokal kurang memperhatikan kondisi danau uther terutama
pengelolaan karena terdapat beberapa kegiatan pembangunan jalan lingkar kawasan
wisata danau yang sebenarnya tidak perlu diakukan karna akan merusak ekosistem
danau sementara sarana prasarana yang kurang layak dan kurang di perhatikan
seperti kamar mandi dan persampahan juga menadi masalah karena tidak ada tempat
sampah membuat para wisatawan membuang sampahnya sembarangan. Selain pemerintah
tingkat kampung dan distrik juga orang pribumi dibutuhkan dalam pengelolaan
kawasan wisata danau uther ini. Saat ini
orang primbumi mulai terlibat dalam kegiatan wisata danau dengan menyediakan
tempat parkiran adalah orang asli danau uther. Dalam
pengelolaan obyek wisata memang dibutuhkan kerjasama yang baik bukan hanya
pemerintah tapi juga membutuhkan peran dari masyarakat dan juga swasta. Sebagai
obyek wisata yang dikelola oleh pemerintah, seharusnya pengelolaan tersebut
sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah dengan membagi porsi yang sesuai dengan
masyarakat maupun swasta. Karena apabila tidak dikendalikan maka akan merugikan
pemerintah sendiri seperti pada pengelolaan parkir yang masih ditangai oleh
masyarakat dan para pedagang yang tidak diatur keberadaanya.
Dari hasil analisis mencari strategi pengelolaan dan
pemasaran yang perlu dialaksanakan pemerintahan kampung dan distrik Aitinyo
dapat diambil simpulan antara lain : (1) Kawasan wisata danau uther merupakan
tempat wisata yang potensial bila dilihat dari kondisi alam. Namun bila dilihat
dari aspek fisik dan lingkungannya kurang terawat dengan baik. Terutama kondisi
sarana prasarana penungan seperti transportasi umum dan akomodasi menjadi
masalah tersendiri sebagai tujuan wisata domestrik dan nasional; (2) Membangun
kawasan wisata danau uther belum dilakukan secara maksimal khususnya dalam hal
penyediaan sarana prasarana. Hal ini trelihat dari kondisi danau uther yang
masih belum terurus menuju sebuah kawasan wisata danau dengan konsep
komersialisasi oleh orang pribumi; (3) Pemasaran yang dilakukan pemerintah
kampung dan distrik kurang maksimal, masih banyak masyarakat belum pernah
mendapatkan penyuluhan-penyuluhan manfaat wisata terhadap ekonomi orang
primbumi; (4) Peran pemerintah kampung dan distrik dalam pengelolaan kawasan
wisata danau uther kurang maksimal khususnya pengelolaan sarana prasarana
penunang wisata danau seperti tempat parkir, kamar mandi dan tong sampah yang
merupakan tanggung jawab pemerintah belum dikelola dengan baik; (Arius Kambu)
No comments:
Post a Comment