Wednesday, October 30, 2013

Godaan Itu Bagian Dari Kepemimpinan



Godaan Itu Bagian Dari Kepemimpinan
MARKUS 1:12-13

Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurung,

Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya,

Dicobai oleh Iblis.

MARTHEN LUTHER pernah mengatakan ada tiga hal penting agar bisa menghasilkan seorang pelayan Tuhan yang sukses : doa, meditasi dan godaan.
Para pemimpin yang bercita-cita tinggi harus menyadari bahwa semakin efektif kepemimpinan mereka, maka godaan mereka akan semakin besar. Semakin besar kemampuan untuk memimpin, maka godaannya akan semakin kuat, (lihat 1Korintus 16:9)

Anda harus yakin bahwa suatu waktu iblis akan mengejar Anda ketika Anda menjadi pemimpin efektif. Untuk menghadapi godaan sangat dibutuhkan pengetahuan dan persiapan. Jika tuhan memanggil Anda untuk menjadi pimpinan, sadarilah bahwa akan ada godaan yang sangat kuat.

Godaan mungkin bisa mengarah pada dosa, tapi godaan itu sendiri bukanlah dosa. Bahkan, godaan –jika bisa diatasi dengan sukses-bisa menghadirkan Tuhan dalam hidup kita. Seperti roh membawa Yesus ke padang gurun, Tuhan akan membiarkan kita menghadapi situasi penuh dosa yang sangat sulit bagi kita untuk bertahan sehingga kita harus memperbaiki karakter saleh yang dibutuhkan untuk mendapatkan kesuksesan dalam hidup, baik di dunia maupun diakhirat. Ini bukan berarti kita harus mencari godaan. Jika kita mengerjakan tugas kita, maka godaan akan mendatangi kita. Agar bisa mengatasinya  dengan sukses, kita harus membuka mata kita terhadap Yesus sambil memandang bahwa godaan merupakan bagian dari kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Kami tidak pernah mengenal orang lain di dunia ini yang pernah menghadapi godaan dalam kepemimpinan seperti yang dialami Billy Graham. Sejak awal kemunculannya dalam kepemimpinan dan keunggulannya sebagai pewarta injil, Tuhan mengizinkan Dr. Graham untuk memahami dan menyiapkan diri terhadap godaan yang tidak bias dia hindari. Karena dia sudah menyiapkan diri, maka dia memulai dan menyelesaikan pelayanannya sebagai pemimpin yang kuat dan sangat dihormati. Sayangnya, ini tidak bisa diceritakan oleh banyak pemimpin, bahkan para pemimpin yang berhubungan dengan Kitab Suci. Mereka gagal untuk memahami kekuatan godaan yang mengagumkan sehingga kepemimpinan mereka pada akhirnya hancur.

Mari kita lihat contoh Billy Graham. Dia memahami bermacam-macam godaan yang akan memperkuat dirinya dan pelayanannya-nafusu, kekayaan, kekuatan dan harga diri. Dr. Graham membangun benteng dalam hidup dan pelayanannya untuk melindungi dirinya melawan masing-masing godaan ini. Bahkan sekarang, dia mengatakan bahwa godaan seksual masih menjadi masalah baginya. Untuk memerangi godaan ini, dia terus memperkuat aturan dalam hidupnya yang dimulai sejak awal pelayananya-jangan pernah menyepi dengan seorang wanita kecuali istri Anda. Beberapa orang menertawai ini, menganggap bahwa ini terlalu berlebihan, bahkan bodoh. Tapi tidak bagi saya. Saya melihat banyak pemimpin Kristen (baik dalam bisnis maupun gereja) yang telah jatuh karena godaan seksual-keefktifan mereka sebagai pemimpin hancur, hal ini belum termasuk kesaksian dan hubungan pribadi mereka. Dalam kehidupan bisnis saya sendiri, saya tidak pernah berpergian dengan sekretaris saya, meskipun dia telah bekerja bersama saya lebih dari sebelas tahun. Banyak pria yang mengajak coworker atau sekretaris wanita mereka dalam perjalanan bisnis dengan alasan agar bisa menyelesaikan pekerjaan secara efisien, tapi contoh yang ditunjukkan Billy Graham cukup baik bagi saya.

Jalan untuk mendapatkan kekayaan yang lebih besar selalu berhubungan dengan posisi kepemimpinan yang lebih besar. Sebagian pemimpin tidak bisa mengatasi hal ini dan hasilnya adalah kehancuran mereka, apakah mengalahkan godaan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik atau membiarkan diri mereka  mengejar kekayaan mendominasi kehidupan mereka. Di mata Tuhan dua hal ini salah dan kedua hal ini bias menghancurkan keefektifan kepemimpinan.

Bagi banyak pemimpin, harga diri-berhubungan erat dengan kekuatan-merupakan godaan terbesar dalam kepemimpinan. Penampilan yang baik menjadi lebih penting daripada pekerjaan yang baik. Kepemimpinan menjadi fokus pemimpin daripada kesejahetraan organisasi dan orang-orangnya.

Tanggung jawab merupakan penawar terbaik untuk mengatasi godaan harga diri ini. Billy Graham memahami hal ini sehingga dia selalu berhati-hati dalam menjaga hubungan yang baik dengan teman-temannya yang berada dibawah tanggung jawabnya. Dia juga menghargai istrinya, untuk membantunya untuk melakukan ini. Istri saya akan cepat-cepat mengingatkan saya ketika saya mulai “merasa besar dengan kekuasaan saya”

Dalam kata-kata himne tua, “ Hasil yang dicapai tanpa adanya godaan, hasilnya adalah dosa; setiap kemenangan akan membantu Anda untuk mendapatkan kemenangan yang lain”. Tidak ada pria maupun wanita yang memiliki posisi pimpinan yang tidak merasakan kebenaran kata-kata ini. Godaan akan datang dalam setiap kepemimpinan. Pahamilah hal ini dan ambillah contoh Billy Graham-bersiaplah menghadapinya.

(Arius Kambu, Ekonomi Uncen)

No comments:

Post a Comment

MENCARI MAYBRAT

TERSENYUM

Tahun ini awan terlihat gelap dipandang memakai kacamata jiwa, tahun penuh kecemasan, keraguan, kembimbangan, kepedihan yang datang dan per...